Jumat, 14 Juni 2013

tiga puluh enam

Selamat Ulang Tahun, Papi Dodo...

Panjang umur dan sehat selalu ya, biar bisa nemenin Mami terus untuk menjaga malaikat kecil kita, Jeanne...

Jangan patah semangat untuk lebih hebat dan sukses, supaya hidup sejahtera lahir-batin dan bisa mengajak Mami dan Jeanne jalan-jalan ke Eropa atau bahkan keliling dunia...

Lebih kuat dan sabar dalam hidup, karena Papi lah tempat Mami mengadu dan bersandar ketika duka melanda...

Lebih bersyukur dan bijaksana, karena Papi lah tempat Mami mencurahkan seluruh sukacita hidup ini...

Semoga Tuhan menyertai dan selalu melindungi setiap langkah hidup Papi, hidup kita. I love you more, Pi..!!

Peluk cium penuh cinta,
Mami.

Rabu, 12 Juni 2013

P 20

Kejadian kemarin malam, sepulangnya dari kantor...

Ceritanya dari kantor di bilangan Medan Merdeka Timur, mau pulang ke Cilodong - Depok dengan transportasi publik kereta (Commuter Line). Untuk mencapai stasiun Cikini, lebih murah dan efektif dengan bus kopaja P 20 yakni Rp. 2.000,- daripada dengan bajaj Rp. 13.000,- sampai 15.000,-.

Jadilah aku naik bus kopaja dari depan kantor. Dengan lampu di dalam bus yang meredup, ku perhatikan ada beberapa orang penumpang di dalamnya selain sang supir dan kondekturnya. Ambil posisi di bangku sebelah kiri yang terdekat dengan pintu depan. Puji Tuhan..., engga begitu macet, batinku. Namun ada hal yang mulai mencurigakan ketika di sekitaran Menteng Raya.

Tiba-tiba kopaja berbelok ke kanan, memasuki arah jalan Cut Meuthia. Looh.., ini bukan rutenya! Engga lama beberapa penumpang turun sambil misuh-misuh kecil... Lanjut jalan, seketika lampu di dalam bus kopaja mati dan engga dinyalakan kembali. Kok..., seperti disengaja sih..!? Sebel deh.

Perasaan engga nyaman seketika, feeling so bad..!! Lirik-lirik, menyapu pandangan seluruh dalam bus. Busyeettt..! Ternyata mengerikan. Di belakangku persis ada seorang laki-laki dengan topi menutupi separuh wajahnya. Di pintu belakang si kondektur berdiri sambil menatap tajam ke arahku, di sebelahnya seorang laki-laki juga memandangku penuh selidik! Oh my God..!

Ayo cepat turun dari bus, turun aja, nunggu apalagi... Hati nurani berbisik. Segera turun dari bus dan beranjak dari kondisi yang mencekam ketika bus berhenti terkena lampu merah. Menapaki aspal, jalan..!! Jalan terus, jangan nengok ke belakang lagi. Sampai di halte dekat warung kecil, akhirnya aku berhenti dan duduk sejenak di sana. Wuuaahhh... Lega rasanya!

Entah apa yang terjadi jika aku tidak cepat-cepat turun tadi. Tersadar, di dalam tasku ada hape, dompet dan laptop yang masih lengkap. Terima kasih, Tuhan...

Akhirnya naik bajaj juga untuk sampai ke stasiun! Gapapa deh mahal dikit, yang penting selamat... Tinggal capeknya berdiri di kereta menuju Depok.