Jumat, 14 Juni 2013

tiga puluh enam

Selamat Ulang Tahun, Papi Dodo...

Panjang umur dan sehat selalu ya, biar bisa nemenin Mami terus untuk menjaga malaikat kecil kita, Jeanne...

Jangan patah semangat untuk lebih hebat dan sukses, supaya hidup sejahtera lahir-batin dan bisa mengajak Mami dan Jeanne jalan-jalan ke Eropa atau bahkan keliling dunia...

Lebih kuat dan sabar dalam hidup, karena Papi lah tempat Mami mengadu dan bersandar ketika duka melanda...

Lebih bersyukur dan bijaksana, karena Papi lah tempat Mami mencurahkan seluruh sukacita hidup ini...

Semoga Tuhan menyertai dan selalu melindungi setiap langkah hidup Papi, hidup kita. I love you more, Pi..!!

Peluk cium penuh cinta,
Mami.

Rabu, 12 Juni 2013

P 20

Kejadian kemarin malam, sepulangnya dari kantor...

Ceritanya dari kantor di bilangan Medan Merdeka Timur, mau pulang ke Cilodong - Depok dengan transportasi publik kereta (Commuter Line). Untuk mencapai stasiun Cikini, lebih murah dan efektif dengan bus kopaja P 20 yakni Rp. 2.000,- daripada dengan bajaj Rp. 13.000,- sampai 15.000,-.

Jadilah aku naik bus kopaja dari depan kantor. Dengan lampu di dalam bus yang meredup, ku perhatikan ada beberapa orang penumpang di dalamnya selain sang supir dan kondekturnya. Ambil posisi di bangku sebelah kiri yang terdekat dengan pintu depan. Puji Tuhan..., engga begitu macet, batinku. Namun ada hal yang mulai mencurigakan ketika di sekitaran Menteng Raya.

Tiba-tiba kopaja berbelok ke kanan, memasuki arah jalan Cut Meuthia. Looh.., ini bukan rutenya! Engga lama beberapa penumpang turun sambil misuh-misuh kecil... Lanjut jalan, seketika lampu di dalam bus kopaja mati dan engga dinyalakan kembali. Kok..., seperti disengaja sih..!? Sebel deh.

Perasaan engga nyaman seketika, feeling so bad..!! Lirik-lirik, menyapu pandangan seluruh dalam bus. Busyeettt..! Ternyata mengerikan. Di belakangku persis ada seorang laki-laki dengan topi menutupi separuh wajahnya. Di pintu belakang si kondektur berdiri sambil menatap tajam ke arahku, di sebelahnya seorang laki-laki juga memandangku penuh selidik! Oh my God..!

Ayo cepat turun dari bus, turun aja, nunggu apalagi... Hati nurani berbisik. Segera turun dari bus dan beranjak dari kondisi yang mencekam ketika bus berhenti terkena lampu merah. Menapaki aspal, jalan..!! Jalan terus, jangan nengok ke belakang lagi. Sampai di halte dekat warung kecil, akhirnya aku berhenti dan duduk sejenak di sana. Wuuaahhh... Lega rasanya!

Entah apa yang terjadi jika aku tidak cepat-cepat turun tadi. Tersadar, di dalam tasku ada hape, dompet dan laptop yang masih lengkap. Terima kasih, Tuhan...

Akhirnya naik bajaj juga untuk sampai ke stasiun! Gapapa deh mahal dikit, yang penting selamat... Tinggal capeknya berdiri di kereta menuju Depok.

Selasa, 28 Mei 2013

kata - kata


Pembelajaran dari Bapak Henky Kuntarto :
Kata-kata memiliki kekuatan, dan kekuasaan untuk mengatur energi atau arah yang kita pilih dalam hidup kita. Jika kita selalu mengatakan hal-hal baik dan positif, maka hal-hal baik dan (pengalaman) positif yang akan terjadi pada kita. Kata-kata positif memberi kita kesempatan untuk mengalami kehidupan dari sudut pandang positif atau optimis. Sebaliknya, di sisi lain, jika ucapan-ucapan kita berasal dari sisi negatif dan mengatakan hal-hal negatif, maka hal-hal negatif itulah yang akan terjadi pada kita atau kita akan melihat kehidupan sebagai satu masalah besar atau suatu kekecewaan.
Ya!  Kok gw setuju sekali dengan statement tersebut ya... Lebih dari 8 tahun yang lalu gw mulai bener-bener menyadari bahwa "kata-kata" itu memang bisa menjadi doa yang mujarab, senjata yang ampuh!  Kejadian serta pengalaman hidup apa yang jadi tonggak kesadaran ini (milestone), gw lupa... Tapi sejak saat itu, gw mulai membawa setiap kesadaran, pikiran dan doa dalam setiap perkataan yang diucapkan. Mulai berhati-hati dalam berkata-kata. Sekuat hati dan tenaga berusaha selalu mengeluarkan kata-kata yang positif dan menahan kata-kata negatif keluar dari mulut dan terucap.
Jadi sejak itu prinsip gw, "Kata-kata adalah Doa".  Jangankan terlontar dalam ucapan, masih dalam hati dan pikiran aja sudah merupakan doa, sudah bisa mengubah arah energi dan situasi yang terjadi, apalagi jika sudah diucapkan..!?  Pasti lebih dashyat efeknya, karena ada orang lain (dan malaikat) yang mendengar... Energi dari mereka turut mendukung perwujudan setiap kata-kata kita, tanpa disadari sekalipun.  Masih ingetkan salah satu jargon ini, "Mulutmu, harimaumu..!!".
Baik ataupun buruk kata-kata yang terucap, positif atau negatif pikiran dan hati bicara... Hati-hati! Semua dapat terwujud entah seketika saat itu juga, ataupun beberapa waktu kemudian. Hal ini menjadi sangat berarti, ketika kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingat bagaimana respon kita saat sedang jengkel dengan bawahan atau orang suruhan... "Gimana sih, kerja begini aja gak becus, bego banget deh!"  Atau ketika sedang di jalanan ada orang menabrak kita, "Tolol! Mata lo buta ya!? Pake otaknya kalo jalan dong, jangan main asal seruduk aja..!!"  Nah loooh...!? Hiiiyyyy... Sumpah serapah itu menakutkan!  Yang tidak bersangkutan aja gak enak rasa hatinya kalau mendengar hal ini, apalagi dia yang harus menerima kata-kata ini...  Sedih. So, jangan lagi yaa... Semua bisa berubah hanya dengan berkata-kata...
Semoga kita yang dianugerahi akal budi, pikiran dan hati yang baik, senantiasa berkata-kata yang baik pula. Dengan begitu kita memiliki dan berbagi energi yang positif, yang baik... Tuhan memberkati setiap usaha kita.


Kamis, 16 Mei 2013

Om Jatu


my dear little brother

Si bontot dari kita bertiga.  Meskipun kedua kakaknya cewek, tapi dia dijamin cowok banget… yaah, cuma kadang-kadang suka manja-manja gitu deh!  Tapi, jangan diragukan lagi…  Selain baik hati dan tidak sombong, si Om rajin menabung dan tidak merokok!  Hahaha…

Flashback, inget sekitaran tahun 1987-1988… waktu our mommy masih hamil doi…  Saat itu gw masih kelas 2 SD.  Kalau malam sebelum tidur, ibu ngajak gw dan adik –Yani– untuk berdoa.  Setelah itu, ibu pasti ngelus-ngelus perut gendutnya sambil bilang, “Selamat tidur ya, Yohanes..!”  Kyaaaa…!?  Hampir setiap malem ibu begitu.  Gw yang waktu itu masih kecil spontan nanya ke ibu, “Emang adik laki-laki ya? Kok ibu manggil dia Yohanes? Kok ibu tau sih kalo adik itu laki-laki…?  Ibu cuma senyum.

Emang rencana Tuhan yang bekerja, ternyata si adik memang cowok –tulen–.  And you know…  Adik lahir tanggal 24 Juni, tepat pada hari kelahiran Yohanes Pembaptis (yang membaptis Yesus di Sungai Yordan) menurut kalender liturgi Katholik.  It’s so great!  Sampe sekarang gw ga tau, dan ga pernah nanyain ke ibu…  Dulu tuh ibu emang udah cek USG ke dokter kandungan kalau anak yang dikandungnya laki-laki atau cuma harapan ibu pengen punya anak laki atau bagaimana!?  Terus lagi mungkin ibu hitung HPL/perkiraan tanggal melahirkannya kapan…, tapi adik kan dilahirkan normal, emang ibu tau persis mau melahirkan dia ranggal 24 Juni!?  Amazing deh aahh…

Let’s talk about his nameYohanes Jatu Santoso

Seperti yang udah gw ceritain diatas… asal-usulnya nama Yohanes memang datang dari ibu sendiri, dari sejak masih hamil adik.  Yaaah, aku sih menganggapnya itu doa ibu yang dikabulkan Tuhan.  Anaknya udah 2 orang cewek semua, dan ibu kepengen punya anak cowok…  Karena kira-kira tanggal lahirnya deket dengan tanggal perayaan liturgi Yohanes Pembaptis, jadi ibu akan menamai adik Yohanes, kalau emang yang lahir cowok!

Jatu…  Buat gw, nama ini ‘Yogya’ banget…  Emang nama pemberian Eyang Kakung –bokapnya bokap– yang asli wong Ngayogyakarta!  Jatu kependekan dari “Dorodjatun“, nama kecil Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yakni Bendoro Raden Mas Dorodjatun.  Sepertinya Eyangkung ingin menanamkan identitas itu, bahwasannya kita adalah keluarga Yogyakarta.  Tepatnya masih ada silsilah dari kesultanan HB III.  Gw inget dulu Eyangkung suka gambarin gw pohon keluarga, silsilah keluarga…  Di situ ada nama-nama Raden Mas Surojo (Sri Sultan HB III), Raden Mas Ontowiryo (Pangeran Diponegoro), Bandung Bondowoso, dll. termasuk RM Hardjowasito (eyang buyut gw), R Suparman (eyangkung gw) dan R Wasisto Rahardjo (bokap gw).  Arti dari nama Dorodjatun menurut nalar dan imajinasi Jawa adalah harapan agar si anak kelak memiliki derajat tinggi, cakap dalam mengemban pangkat dan berbudi luhur…  Semoga doi begitu juga yaa…

Dan, Santoso…  Seinget gw nama ini dari Mbah Kakung/Mbah Jenggot –bokapnya nyokap– yang artinya orang yang kuat, gagah.  Entah sumbernya darimana, mungkin bapak atau ibu sendiri yang cerita.

Yang jelas… si adik sekarang udah jadi kesayangan keponakan-keponakannya, Jeanne dan Vanya!  Om Jatu… Om Jatu..!!  Hwehehee…  Seringkali handphone si Om jadi rebutan kedua keponakannya ini, buat mainan!  Tapi mereka semua simbiosis mutualisme kok…  Buktinya kalau si Om udah mulai pegang kamera, keponakannya udah langsung siap bergaya jadi model foto Om-nya…  Hahaha…!

Sehat-sehat ya, Om…  Sukses terus!  Tuhan selalu memberkati.


Selasa, 07 Mei 2013

rasa dan dosa


Cinta.
Adalah satu kata yang dapat menghubungkan ‘rasa’ dan ‘dosa’.
Jika mencintaimu adalah sebuah dosa, maka kamu adalah dosa terindah di dalam hidupku…  
Kita tidak bisa memilih ketika rasa cinta itu hadir, terhadap siapa pun, kapan pun, dimana pun… Tidak usah kau rencanakan hadirnya cinta, dia bisa datang sendiri, bahkan bisa menghilang sendiri seiring dengan berjalannya waktu…  –kaya jelangkung juga… datang tak diundang, pulang tak diantar… hiiyyy!–  Bagaimana rasanya jika cinta itu menghampiri?  Menggebu-gebu seperti deburan ombak yang siap menghanyutkan butiran pasir, seperti kita yang terbius dan terlena sehingga pikiran ini mengalahkan logika…  Sakit tak tertahankan menusuk kalbu karena merindu… Meluap-luap gembira seperti anak kecil yang mendapatkan hadiah yang diinginkannya… Ataukah, biasa saja?  Berusaha kita pendam, tutup rapat-rapat, agar tiada orang lain yang tau?  Mungkin karena kita ragu dengan perasaan cinta itu, atau karena tau tidak dapat kita raih, atau justru karena cinta itu terlarang!?

Ya.  Cinta yang terlarang dapat menimbulkan dosa. Lambat laun, cinta yang seperti ini dapat membuat kita menjadi dua sisi yang bertolak belakang. Cinta yang satu adalah realita, yang wajib kita pertahankan dalam keadaan senang maupun sedih, yang selalu merenggut diri kita dan melebur dalam pengorbanan tanpa syarat.  Cinta ini harus terwujud karena alasan manusia sebagai insan sosial, karena umur dan waktu, karena kejelasan status.  Cinta yang lainnya adalah fantasi. Mungkin cinta yang diidamkan namun tidak pernah terwujud, mungkin cinta yang selalu ditunggu hadirnya, mungkin cinta yang bersifat sesaat, sebentar saja.  Yang menyebabkan kita berharap waktu terulang kembali, menyesali cinta, dan berharap akan keajaiban tentang cinta. Seperti di negeri dongeng, di dimensi alam dan waktu yang lain. Seperti orang dengan dua kepribadian.

Dulu harapanku, cinta yang lainnya ini akan lenyap ketika menemui realita pernikahan!  Tapi ternyata tidak begitu adanya.  Dia bisa tiba-tiba datang kembali, bermunculan di depan mukaku, menari-nari di dalam benakku, menghancurkan semua rencana waktuku, bahkan memporak-porandakan seluruh isi hatiku..!!  Bisakah aku melanjutkan perjalanan hidupku dengan dua cinta ini? Haruskah aku meninggalkan salah satunya dan membunuh perasaanku sendiri? Bagaimana aku menata hati ini kembali? Bagaimana aku memperbaikinya jika suatu waktu nanti semua berbalik meninggalkanku di saat yang bersamaan? Bisakah mereka yang aku cintai memaafkan aku dan mau mengerti isi hatiku dan seluruh hidupku?

Berat, jika harus menentukan sikapku saat ini.  Egois, jika aku ingin mewujudkan semuanya.  Namun aku tidak bisa meninggalkan semua ini…  Jangan kasihani aku, aku tidak dalam keadaan sedih. Jangan salahkan rasa, namun maafkan aku karena dosa ini..!

MELAWAN ARAH & SENSOR RASA

Catatan dari Bapak Sony :

PENGALAMAN DI JALAN RAYA 

Tiga sepeda motor berjalan lambat sejajar di lajur kiri pada jalur tepat yang semestinya sepeda motor dilarang melewatinya dan sebuah mobil di lajur kanan juga dengan lambat. Di waktu siangpun mestinya (sejauh saya rasakan) bila ada kendaraan mengikuti rapat akan terasa risih (bisa terlihat di kaca spion) dan lebih baik segera memberi ruang agar segera mendahului demi keselamatan diri sendiri. Sungguh mengherankan bahwa kode lampu (jauh lebih sopan dari pada klakson) berkali-kali tak membuat 3 sepeda motor itu bergeser dan menyediakan ruang sedirkit padahal jalur yang mereka lalui bahkan muat untuk 2 mobil beriringan.

Hal-hal sederhana sering kali diabaikan, bila menjadi kebiasaan, hal semacam ini akan mematikan kepekaan rasa. Rasa adalah salah satu indera yang bila dilatih akan sangat memudahkan dan membantu untuk menempatkan diri pada posisi yg tepat dan aman. Kebenaran hampir selalu sulit didefinisikan. Kebanyakan orang akan merujuk pada kebenaran umum atau kebenaran mayoritas karena dianggap benar oleh mayoritas.

Pengalaman lainnya, ketika melintas di jalur satu arah mungkin bisa menggambarkannya. Suatu ketika saya pernah harus berhenti memberi jalan saat berpapasan dengan bagi dua orang pengendara sepeda motor yang berkendara melawan arus di jalur lambat satu arah, satu pengendara di sisi kiri dan satu pengendara di sisi kanan yang mana keduanya memilih mepet ke badan mobil untuk menghindari genangan air. Opsi berhenti lebih tepat karena saya tahu bahwa mereka merasa benar dan berhak menggunakan jalan.

Nekad berhadapan dengan orang-orang seperti itu jelas bukan hal yang menyenangkan, karena menurut pengalaman saya pernah mendapat ludah dari pengendara motor yang melawan arus.

Berdebat dengan orang-orang yang berperilaku seperti itu juga bukan solusi yang tepat karena tidak akan mencapai hasilnya dimana jelas-jelas mereka merasa diri paling benar. Perbuatan berani melawan arus dan meludahi orang sudah menyatakan bahwa diri mereka sebagai pihak yang paling benar.

PERILAKU YANG DIANGGAP NORMAL

Masyarakat sudah terbiasa dengan perilaku kekerasan, sebagaimana banyak suguhan hiburan berupa film dan cerita kekerasan. Kisah-kisah kepahlawanan digambarkan sebagai tindakan pembalasan terhadap lawan atau musuh. Nilai kepahlawanan diberikan untuk tindakan kekerasan berani melawan dan membela diri. Orang yang dianggap sebagai mengganggu kepentingan diri ditempatkan sebagai lawan/musuh. Bahkan pahlawan bagi agama dan Tuhanpun diberikan pada yang berani membela dengan kekerasan, baik secara verbal maupun secara fisik. Forum-forum diskusi seputar agama dan keyakinan di berbagai jejaring sosial secara jelas menunjukkan dukungan dan aksi perilaku kekerasan atas nama agama dan Tuhan.

Oleh karena itu kebenaran menurut mayoritas adalah jika mengikuti pola-pola umum kebenaran mayoritas seperti di atas; dan sebaliknya jika melawan arus kebenaran mayoritas akan dianggap bodoh, pengecut, tak punya nyali, pecundang atau bahkan gila.

SENSOR RASA

Kebiasaan yang sudah membudaya seperti mengabaikan tertib lalu lintas dan santun dalam tutur kata dan perilaku sangat memperlemah kesadaran hidup bersama. Keruwetan sering kali timbul hanya karena pengabaian hal-hal sederhana. Pola hidup merepresentasikan aspek kejiwaan yang terkait erat dengan aspek spiritual, dimana sesungguhnya daya hidup (spirit/roh hidup) ditampakkan melalui kesadaran kejiwaan dan berperilaku sebagai ujud nyata jiwa bertuhan atau memiliki kedekatan hubungan dengan Tuhan.

Bila hal-hal sederhana sering kali diabaikan dan menjadi kebiasaan, hal semacam ini akan mematikan kepekaan rasa. Rasa adalah salah satu indera yang bila dilatih akan sangat memudahkan dan membantu untuk menempatkan diri pada posisi yang tepat dan aman, sebagai bagian yang sering disebut sebagai "intuisi". Intuisi ini seolah merupakan sensor ajaib yang akan memandu untuk menjalani kehidupan dengan cara-cara tepat sehingga seseorang disebut hidupnya diberkati Tuhan.

Tambahan Catatan dariku :

Menurut referensi, ada 3 (tiga) unsur penting berkendara aman/di jalan, meliputi :
1) SKILL atau ketrampilan berkendara
2) RULES yakni terkait dengan peraturan lalu lintas (patuh)
3) ATTITUDE yaitu perilaku dalam berkendara

Senangnya apabila semua pengguna jalan (pengendara, pengguna angkutan umum, pejalan kaki) memiliki skill yang layak/baik, mematuhi setiap rambu-rambu lalu lintas dan berperilaku yang baik/pantas dengan menghargai hak pengguna jalan lainnya. Aman dan nyaman di jalan, peluang terjadinya kecelakaan kecil...

Namun ternyata ada juga pengendara, baik motor maupun mobil, dengan skill pas-pasan tapi tetap mematuhi setiap peraturan di jalan dan berperilaku yang wajar di jalan. Hal ini bisa kita sikapi dengan lebih bersabar, mungkin mereka terlalu hati-hati sehingga cenderung lambat atau ragu-ragu bahkan takut.

Parahnya, banyak pengendara juga dengan skill pas-pasan malah cuek, tidak patuh dengan peraturan lalu lintas, berperilaku seenaknya, ugal-ugalan, tidak menghargai hak pengguna jalan lain (mis. mengendarai motor di trotoar). Masa bodo! Yang lebih mengherankan, kendatipun kita tau hal itu tidak benar, kita tidak berpegang pada prinsip kita yang baik... Bukannya mengingatkan, malah ikut-ikutan. Menyedihkan!

Jadi, mari kita instropeksi sendiri dulu, kita termasuk dalam kelompok 'habit' yang mana? 
SKILL yang kurang/pas-pasan pasti terus berkembang seiring dengan pengalaman yang bertambah dan waktu yang berjalan...
RULES, cari referensi, pelajari dengan benar arti setiap rambu-rambu lalu lintas yang ada kemudian aplikasikan dengan taat peraturan berlalu lintas. Rambu-rambu ini dibuat sebagai 'tools' yang mempermudah, memperlancar...
Yang penting lagi, perbaiki ATTITUDE kita yang kurang baik! Lebih sabar dalam berkendara, tetap pada antrian di lajur kita, jangan menggunakan handphone saat berkendara... Apabila kita pahami semua maksudnya, pasti kita setuju kalau semua ini tujuannya baik...

"Biasakan yang BENAR, jangan membenarkan yang BIASA...karena yang BISA dan MAU Anda lakukan belum tentu BENAR..!!"
(Segitiga Road Safety Association : skill-rules-attitude)


Sumber dan referensi :
Sony H. Waluyo, 5 dan 6 Mei 2013 on Facebook
Road Safety Association (RSA)


Rabu, 24 April 2013

Just Give Me A Reason

P!NK ft. Nate Ruess



Right from the start
You were a thief
You stole my heart
And I your willing victim
I let you see the parts of me
That were not all that pretty
And with every touch you fixed them
Now you've been talking in your sleep oh oh
Things you never say to me oh oh
Tell me that you've had enough
Of our love, our love

Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
It's in the stars
It's been written in the scars on our hearts
We're not broken just bent
And we can learn to love again

I'm sorry I do not understand
Where all of this is coming from
I thought that we were fine (Oh, we had everything)
Your head is running wild again
My dear we still have everythin '
And it's all in your mind (Yeah but this is happenin')
You've been havin’ real bad dreams oh oh
You used to lie so close to me oh oh
There's nothing more than empty sheets
Between our love, our love
Oh our love, our love

Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
I never stopped
You're still written in the scars on my heart
You're not broken just bent
And we can learn to love again

Oh tear ducts and rust
I'll fix it for us
We're collecting dust
But our love's enough
You're holding it in
You're pouring a drink
No nothing is as bad as it seems
We'll come clean

Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
It's in the stars
It's been written in the scars on our hearts
That we're not broken just bent
And we can learn to love again

Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
It's in the starsIt's been written in the scars on our hearts
That we're not broken just bent
And we can learn to love again
Oh, we can learn to love again
Oh, we can learn to love again
Oh oh, that we're not broken just bent
And we can learn to love again




Lagu ini menemani perjalanan tugasku ke daerah Pati dan Rembang pada 24 April 2013... Sekejap ingin mempelajari dan menghafalnya hari itu juga, and it works!! I love this song suddenly...

Selasa, 12 Maret 2013

ginjal


Libur hari raya Nyepi... Selamat Tahun Baru Saka 1935 buat temen-temen yang merayakannya ya... Semoga makin damai hati kita, makin damai pula kehidupan kita...  #tsaaahh#

Hari ini rencana jenguk om Ain (om-nya si Papi Dodo, suami dari Bu'lik Dati) di RS Medika Bumi Serpong Damai (BSD), sudah sekitar 5 hari dirawat di rumah sakit ini.  Gagal ginjal.  Kondisinya sekarang setiap 4 hari harus hemodialisys (HD) atau cuci darah!  Beberapa tahun yang silam, om Ain ini sudah pernah gagal ginjal juga.  Jadi ginjalnya yang bertahan berfungsi cuma satu.  Sementara sekarang yang satunya ini sudah parah juga, kabarnya sih ini sudah sakit ginjal stadium 4, ya Tuhaaaan...  Serem banget sih tau begini.

Cerita dari Papi sih dulunya om Ain seneng banget minum minuman kemasan gitu, minuman supplemen penambah energi, macem-macem deh...  Jadi, ibarat pengolahan air, dari air yang memiliki kandungan/endapan (kotoran) diolah menjadi air yang 'agak' bersih dengan cara menyaring kotorannya itu.  Nah, di dalam tubuh kita, yang menyaring kotoran dalam darah ini ya si ginjal itu...  Yang kemudian kotoran-kotoran itu dibuang bersamaan dengan urine #pipis#.  Jelas dan lengkapnya bisa dibaca di salah satu referensi yang aku baca.

Terus bikin status di jejaring facebook seperti ini :
Hidup sehat itu bisa murah, namun untuk kembali sehat bisa sangat mahal... — at RS. Medika BSD.
Yang terlintas, seandainya dulu yang sering diminum sama om Ain itu cuma air putih (lebih murah kan, engga semahal minuman kemasan lain), mungkin sekarang engga mesti cuci darah berkala ya...  Jauh lebih baik apabila kita menjalani dan berperilaku hidup sehat sedari dini, mencegah sakit itu datang.  Karena kalau sakit dan ingin kembali sehat, pasti kita mengupayakan segala macam cara dan pastinya membutuhkan biaya yang mungkin tidak sedikit, alias mahal...

Cuma bisa mendoakan saja, Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk om Ain dan keluarga.

Kamis, 28 Februari 2013

Pescatorio


PESCATORIO (bahasa Italia), adalah nama cincin yg merupakan bagian resmi dari perlengkapan yang digunakan oleh Paus.  Cincin ini memiliki ukiran/basso rilievo gambar Santo Petrus sedang menjala ikan dari sebuah kapal...  Ini adalah simbolisasi dari tradisi para rasul sebagai "penjala manusia" (Markus 1:17).

'Cincin Nelayan' ini merupakan sebuah SIGNET (cincin untuk stempel pada gumpalan lilin) yang digunakan sejak tahun 1842 untuk menaruh cap pada dokumen resmi yang ditandatangani oleh seorang Paus.  Sebuah cincin baru dicetak dari emas untuk tiap paus.  Di sekeliling gambar ukirannya terdapat nama Latin Sri Paus yang berkuasa, nama ini dicetak dalam huruf-huruf timbul. 


Selama upacara Penobatan Sri Paus atau Pentahbisan , kepala Dewan Kardinal akan menyelipkan cincin tersebut ke jari manis tangan kanan Paus yang baru, dan saat Paus meninggal dunia cincin tersebut dihancurkan dalam sebuah upacara di hadapan para kardinal lainnya untuk menghindari keluarnya dokumen palsu dengan tanggal sebelum wafatnya Sri Paus selama masa jeda kekuasaan atau sede vacante.

Sebuah surat yang ditulis oleh Paus Klemens IV kepada keponakannya Peter Grossi di tahun 1265, mencantumkan penyebutan Cincin Nelayan ini yang merupakan fakta tertua yang ada, digunakan untuk menyegel semua korespondensi pribadi dengan cara menekan cincin tersebut ke lilin segel merah yang diteteskan di atas secarik kertas yang dilipat atau sebuah amplop.  Sementara untuk dokumen-dokumen publik disahkan dengan cara menekan segel kepausan ke tetesan logam cair (lead) di atas dokumen tersebut.  Dokumen-dokumen semacam ini yang kemudian dikenal sebagai Bulla Kepausan.







Sumber :
 




Kamis, 24 Januari 2013

Jenna ku...

Senyummu, Nak... Membuat ibu bahagia. Hidup sempurna dengan hadirmu, yang selalu memenuhi relung hatiku, yang selalu menyita detik ini hanya ingin disampingmu kapan pun itu. Tetaplah menjadi malaikat kecilku selalu... Gadis kecil yang sangat ku cintai...

-Jeanne Widosari Usodo-

Rabu, 23 Januari 2013

catatan pagi tadi...




Waktu kembali berputar… menghampiri hidup yang terus berlanjut…  Pagi ini cuaca cerah, udara pun segar.  Rutinitas pagi pun terlaksana, sampai ketika ada celoteh kecil terdengar merintih…  “Maammmiiii…!”   Tepat setelah masakan matang, sarapan tersedia, bekal sekolah si kecil selesai disiapkan.  Aktivitas terhenti sementara, diri terfokus pada sumber suara yang memanggil.  Jeanne, malaikat kecilku!  Sudah hari ketiga dia batuk.  Kemaren malah tidak bersekolah karena kondisi tubuh yang melemah…  Kasihan.  Pikirku, aaah…, selagi mentari pagi bersahabat, sangat sehat untuk menghujani tubuh mungilnya dengan pancaran sinar hangat yang tumpah ke bumi pertiwi ini…  Dengan lantunan doa dalam hati, semoga anakku cepat sembuh yaa…  Akhirnya, ku gendong dia ke depan rumah, untuk menikmati hangatnya sapaan sang mentari pagi.  Terima kasih, Tuhan…  Berkatmu yang hangat pagi ini, semoga dapat segera memulihkan kesehatan anakku…
Seperti tidak mau lepas dari pelukan, Jeanne nyaman sekali dengan gendongan ini.  Bobot tubuhnya yang semakin berat, seiring dengan umur dan tumbuh kembangnya, membuatku tidak dapat terlalu lama memanjakannya.  Entah apa yang terlintas dalam benak gadis kecil cantik ini, sambil menghujani wajahku dengan kecupan bertubi-tubi, dia seperti mencurahkan perasaannya…
 

Mami…, aku sukaaa sekali sama Mami…  Aku sayaaaang sama mami.  Aku kepengen mami di rumah terus nemenin aku, papi aja yang kerja, mami main sama aku…  Mami kan sahabat aku…
Speechless sejenak…  Mencoba memahami pikiran dan perasaannya…  Sampai-sampai awalnya tidak sangka, kalau ternyata suami mendokumentasikan momen saya dan si kecil pagi ini.  Terucap doa dalam hati, puji syukur atas anugerah cinta Tuhan kepada keluarga kami melalui buah hati kami ini.  Terima kasih untuk pagi cerah nan indah ini…  Semoga Tuhan selalu melindungi keluarga kecil kami.  Amin.




Selasa, 22 Januari 2013

Bubble 'LOVE' Soap


Hari ini Jeanne engga masuk sekolah, batuk, badannya agak panas.  Dari malam tidurnya mulai rewel, eeeh..., keterusan sampe paginya!  Cengeng-cengeng manja gitu deh...  Maunya nempel aja ama mami, gendongaaaannnn aja.  Duuh, Jeanne.., kamu kan semakin berat nih!  Tapi akhirnya hari ini mami memutuskan untuk engga berangkat ke kantor, demi si buah hati... Ceileee.. !

Selesai makan pagi, mandi, rencananya mau ke RSIA Hermina Depok.  Karena hujan semakin deras, engga jadi deh tuh periksa ke dokternya...  Ya udah deh, Jeanne main-main di rumah aja ama mami.  Sorenya, bangun tidur kebetulan hujan udah berhenti, mungkin karena bosan sepanjang hari mainnya di dalam rumah, akhirnya Jeanne minta main di luar.  Celingak-celinguk sebentar, tiba-tiba Jeanne bilang ke mami minta main bubble soap!  Jeanne sih bilangnya gelembung-gelembung udara sabun, hehehe...  Iya deh, tapi jangan lama-lama yaa...  Di luar udaranya lembab, dingin abis hujan, kan lagi batuk juga...  Tapi ya begitu deh..., namanya anak kecil, biar sakit juga tetep ceria kalo main!

Happy for you, my Jeanne... my lovely daughter..!  May God always bless you!




pose dulu, sebelum 'launching' bubble soap...



kejaaaarrr....!!



ditangkepin satu-satu...


dapat lagi!



tinggal yang kecil-kecil nih...


udah abis deh..!




Senin, 21 Januari 2013

DOA IMAN dan PERSEMBAHAN HATI


**dahulu**

Dengan segala persiapan, ketiga orang bijaksana itu menempuh perjalanan yang jauh demi pencarian yang mereka rindukan.  Mereka siap mempersembahkan harta benda miliknya kepada Anak yang dirindukan, yakni emas, kemenyan dan mur.  Mereka adalah Gaspar, Balthazar dan Melchior.

**kini**

Persembahan apa yang dapat kita persembahkan bagi Anak itu, Anak yang juga senantiasa kita rindukan, Anak yang seharusnya selalu menjadi panutan kita, Anak yang juga Bapa dan Putera dan Roh Kudus...  Jawabnya adalah Hati, persembahan yang paling berharga yang dapat kita berikan.  Semoga iman kita yang walaupun sulit menjadi besar sebesar biji sesawi, namun semakin diberkati dan dapat menjadi berkat bagi sesama kita...



DOA  TAHUN  IMAN  2013
Keuskupan Agung Jakarta

Ya Allah Tritunggal Maha Kudus,
Bapa, Putera dan Roh Kudus,
kami umat-Mu bersyukur atas karunia iman
yang membawa kami pada keselamatan.

Semoga setiap kali merayakan Ekaristi,
iman kami semakin diteguhkan.
Semoga iman kami mendorong kami
untuk mewujudkan persaudaraan dengan sesama
dan melayani dengan tulus dan rendah hati.

Semoga kami tekun mendalami iman
dan makin meyakini Tuhan Yesus Kristus
sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup kami.

Bunda Maria, bunda kami semua,
doakanlah kami agar kami makin setia pada Puteramu
dan makin berbakti kepada masyarakat dan bangsa.

Demi Kristus, Tuhan kami.  Amin.


note :
Pastoralia Hari Raya Penampakan Tuhan
Paroki Keluarga Kudus Ps. Minggu / 6 Januari 2013