Minggu, 13 September 2009

Padang Gurun Kehidupan


"Mata hanya senantiasa memandang luasnya gurun, namun hati dapat melihat berakhirnya gurun..."
















Hidup yang gersang,
hidup yang gagal,
hidup yang dilanda duka derita,
hidup yang dilanda rasa kecewa,
hidup yang tidak aman,
hidup yang tersingkirkan,
hidup di dalam penindasan,
hidup di bawah kekerasan.

Hati yang diliputi rasa bahagia di tengah malapetaka,
hati yang tentram di tengah hingar-bingar dunia,
hati yang tertambat pada Tuhan ditengah keraguan hidup,
hati yang tabah menghadapi segala tantangan.

Tuhan.....
hatiku ini sama seperti tanah yang tertinggal gersang
tetapi dari dalam lubuk senantiasa beriak air yang segar
Tuhan.....
rahmat-Mu kuharapkan untuk hatiku yang gersang
aku menghasratkan hidup, hatiku menghasratkan-Mu.


Dipersembahkan untuk kakak ipar dan gadis kecilnya,
semoga kalian senantiasa dikuatkan dan ditabahkan dalam menjalani hidup.
Tuhan memberkati...  (RIP. Lukas Utoro - 4 Agustus 2009)

Kebijaksanaan tentang Cinta

Berdua lebih baik daripada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.  Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wahai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!  Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?  Dan bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan.  Tali tiga lembar tak mudah diputuskan. (Pengkhotbah 4:9-12)

Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. (1 Petrus 4:8)

Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada ditengah-tengah mereka. (Matius 18:20)

Kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.  Nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap, tetapi kasih tidak berkesudahan. (1 Korintus 13:7-8)



Dari kamu ke aku
dari aku ke kamu
terbentanglah jembatan
Kita melangkah maju di atasnya
kita percaya bahwa jembatan ini
akan menopang kita.
(Walter Helmut Fritz)

Supaya aku tidak bergantung kepadamu,
maka aku datang sangat dekat padamu.
(Hans-Kurt Flemming)

Engkau bertanggung jawab
seumur hidupmu
atas buah cintamu.
(A. de Saint-Exupery)

Cinta adalah satu-satunya kunci
yang dapat membuka setiap hati.
(Otto Betz)

Cinta tidak mengenal umur,
ia senantiasa lahir.
(Blaise Pascal)

Siapa yang mencintai seseorang,
selalu menaruh harapan padanya.
(Gabriel Marcel)

Mencintai seseorang berarti
sehati dan sejiwa dengannya sampai tua.
(A. Camus)

Pengalaman mengajarkan bahwa cinta
bukan berarti saling memandang,
tetapi berjalan ke arah yang sama.
(A. de Saint-Exupery)

Walaupun pria dan wanita tidur di atas bantal yang sama,
namun mereka mempunyai mimpi yang berbeda.
(Pepatah Mongolia)

Sinting menaruh kepercayaan pada seseorang,
tetapi lebih sinting lagi bila tidak percaya
kepada seorang pun.
(Pepatah Skotlandia)

"Di bawah Naungan Sayap-Mu"

Jumat, 11 September 2009

Mendengarkan

Adalah hal yang tidak mudah.  Percaya ga?  Soalnya, kita harus ikut merasakan yang dialami oleh orang yang sedang kita dengarkan.  Yah, kalo belum bisa berempati, cukup bersimpati dulu lah...  Disamping kita harus melibatkan diri seperti itu, kita juga harus memperhatikan lawan bicara kita, mungkin dengan memandang matanya, yang jelas harus memusatkan diri dan seluruh perasaan kepada orang tersebut.  Mungkin apa yang dibicarakan tidak terlalu penting, namun orang yang kita dengarkan itulah yang penting!!  Kita seringkali lebih ingin didengarkan oleh orang lain, daripada mendengarkan... Ataupun, kita masih berkutat dan fokus kepada pikiran sendiri ketimbang berusaha mengetahui pikiran dan permasalahan orang lain melalui kegiatan "mendengarkan"...  Kata-kata 'tapi'... 'tunggu dulu'... 'engga gitu'... yang selalu kita disisipkan ketika orang lain berbicara kepada kita, seringkali membuktikan bahwa kita masih terfokus pada pikiran kita sendiri.  Bukan begitu?
Memang sangat sulit untuk mendengarkan...
Hal itu pun tidak jarang terjadi pada diri gw sendiri...
Mau gimana lagi ya, walaupun sudah berusaha sekuat tenaga dan hati untuk mendengarkan, namun sepertinya lebih sering mulut berbicara lebih cepat daripada hati dan pikiran...
Maaf ya.

Terinspirasi dari catatan pribadi
saat Kursus Persiapan Pernikahan
Gereja St. Mikael, 10 Desember 2006

Kamis, 10 September 2009

Tercapai Juga

Ya ampyunnn.., setelah lama memendam keinginan ini, akhirnya baru bisa diwujudkan sekarang ini... BIKIN BLOG..!!! Capee deeehh... Kalo mau disebut norak, katro, gaptek, sok sibuk sampe ga ada waktu atau apapun... terserah deh, yang penting saat ini, hari ini, detik ini... GW DAH PUNYA..!!! Yippy.... hurayyy.... (Malu ahh ama ABG... apalagi yang punya "Kambing Jantan" itu, soalnya gw dah nonton tuh film dah lama banget! Tapi tetep, baru sekarang diwujudkan...)

Yah, doa gw moga-moga dengan terwujudnya blog ini, bisa meringankan isi kepala gw, terutama angan-angan dan khayalan, kenangan yang telah lalu, bahkan beban pikiran yang mungkin ga bisa gw share dengan orang lain melalui kata-kata terucap. Tapi... moga-moga juga tidak ada pihak-pihak lain yang merasa tersinggung atau sakit hati, misalkan ada keterlibatan dalam tulisan-tulisan gw ini ya...

Thanks God, for a good moment in my life.