Sabtu, 03 Oktober 2009

Secret Admirer

*** waktu itu....***

Di suatu sudut kota Yogyakarta,
Ngadinegaran MJ III / 68...
Apa yang sebenarnya sedang terjadi saat ini?  Mengapa semua menjadi tanda tanya besar dalam hati ini... Bagaikan sebuah teka-teki yang entah kapan dapat terjawab...  Sebuah harapan untuk masa depan, impian, ataukah hanya sekedar ilusi saja?  Sepertinya jika suatu saat nanti aku kembali ke kota ini, hanya sosok dirinyalah yang muncul dalam ingatan dan kembali menggetarkan hati.  Tapi, mengapa DIA ??!

Kamis Putih, 1 April 1999...
Misa di Gereja Hati Kudus Yesus, Pugeran.  Di tengah-tengah misa, bayangan dirinya tiba-tiba melintas begitu saja.  Menari-nari di dalam benakku... merasuk kalbuku... mencuri setiap detik waktuku...  Gundah diri ini dibuatnya, seakan-akan memaksaku untuk mengkhayalkan dirinya, merajut cerita indah yang mungkin hanya impian belaka..!  Siapa yang akan mempercayai semua hal ini?  Sepertinya tidak ada...  Tidak seorang pun percaya, apalagi mengerti kegalauan ini...  Mungkin yang terjadi hanya melemparkan senyuman picik, menertawakan pribadi yang penuh ilusi, memandang sebelah mata pribadi yang sarat dengan impian, bagaikan pungguk yang merindukan bulan...
Semakin aku memikirkannya, semakin aku tidak mengerti semua...  Mengapa harus DIA yang terlukis dalam khayal ini?  Sulit untuk diterima akal dan pikiran, namun sungguh mati aku menginginkannya..!!  Harapanku, semoga bayang-bayang dan ilusi inilah yang menjadi kenyataan dalam hidupku di masa yang akan datang...  Realita hidup yang penuh warna yang sangat dinantikan...  Tuhan, apakah memang akan menjadi seperti impian ini hidupku nantinya...  Apakah Engkau merencanakan hal yang sama dengan impianku ini?

Jumat Agung, 2 April 1999...
DIA hadir kembali menghiasi relung hati ini, namun sampai kapankah bayangannya akan selalu datang menghampiri sukmaku?  Bukan hanya di dalam hati saja, tapi juga di setiap hentakan langkah kakiku...  Aku menginginkannya, sungguh..!  Haruskah aku tetap menantimu sampai kapan pun itu?  Haruskah hadirmu mengalahkan cinta-cintaku yang lain?  Akankah mimpi ini akan terwujud menjadi nyata?  Aku sangat pesimis.  Memang aku mengenalnya, dia juga begitu... Namun, hanya sebatas nama..!  Hampir tidak pernah kita saling melontarkan kata, tidak pernah sekalipun kita berjalan bersama, mungkin tidak akan pernah kita bergandengan tangan...  Jadi sangatlah mustahil diriku dan dirinya akan bersatu dalam ikatan CINTA.


*** saat ini...***

Ya, ternyata hal itu tidak bisa dipungkiri... Itu hanya sekedar ILUSI belaka. Impian yang tidak pernah tercapai, karena memang tidak ada jalan untuk menuju ke sana, tidak ada kekuatan untuk membangunnya, tidak ada hasrat yang kuat untuk sepenuh hati meraihmu.  Memang bukan kamu. Saat ini sudah melalui beberapa cinta setelahmu, mungkin beberapa hati yang terluka juga... Yang telah menyisakan kenangan yang manis sekaligus pahit menggores hati...

Ku ingat, hanya lewat telepon dan sms untuk mengucapkan "Selamat Ulang Tahun", selama beberapa kali. Hanya itu alasan yang tepat agar aku bisa menghubungimu, artinya hanya setahun sekali aku menghubungimu... Namun sekarang tidak lagi perasaan yang mengiringi ketika aku kembali mengucapkannya untukmu, hanya sekedar kata-kata ucapan saja. Dan perasaan cinta itu tidak akan ku ingat, agar hidupku dan hidupmu terus berlanjut dengan semestinya, sesuai jalannya.  Yang ku ingat hanyalah bahwa aku pernah Bermimpi Cinta Tentangmu...

**HQS**

Tidak ada komentar: