Kamis, 08 Juli 2010

Si kecil Nana

Selasa Pahing, Delapan Juni Dua Ribu Sepuluh

Tepat sebulan yang lalu dia dilahirkan, jam 09.52 pagi...  Dalam kondisi yang memprihatinkan, panjang badan 46 cm dan berat badan 1,925 kg.  Lahir dengan berat badan yang kurang, karena tidak memperoleh asupan gizi yang cukup layak ketika dikandung ditambah dengan kondisi ibu yang tidak mendukung saat hamilnya.  Ya, sungguh kasihan dia.  Siapa yang tega melihat posturnya yang sangat kecil dibandingkan dengan bayi-bayi normal lainnya...?  Lemah, tidak berdaya, menangis pun rasanya tidak cukup kuat dilakukannya.  Namun satu keyakinanku, Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk dijalani si kecil ini...  Apapun itu, aku pasrah dan percaya kepada-Nya...

Antara Hidup dan Mati

Tidak dapat dipungkiri, setiap proses melahirkan pasti melalui masa-masa kritis ini, baik ibu ataupun bayinya, khususnya sang ibu.  Dengan bekal pengetahuan (mengenai kehamilan dan persalinan) yang sangat kurang -bahkan tidak tahu-,  dengan stamina kesehatan yang pas-pasan, seluruh keluarga hanya mengharapkan keajaiban dan mujizat dari Tuhan untuk si kecil dan bundanya dapat melalui masa-masa kritis ini.  Bayangkan, selama masa kehamilan, tidak ada makanan tambahan penting yang seharusnya diberikan untuk menjaga tumbuh kembang janin..!  Susu khusus ibu hamil pun diberikan ketika usia kandungan sudah lewat dari 8 bulan.  Tidak satu pun referensi yang cukup untuk menuntun sang ibu melalui setiap fase-fase persalinan.  Nol.  Benar-benar tidak paham resiko-resiko kehamilan dan melahirkan. Dan ternyata, Bunda sudah mengalami eklamsia...  Buah hati yang dikandungnya sudah melampaui umur kehamilan (hamil tua), hingga 41 minggu.  Menurut dokter dan para perawat yang membantu persalinan, air ketuban sudah berwarna hijau, sangat tidak sehat dan membahayakan.  Ditandai dengan kaki yang membengkak, keracunan dalam kehamilan ini beresiko besar untuk Bunda dan dia dapat meninggal.  Hanya Tuhan lah yang tahu dan merencanakan semua....
Benar saja, hal yang sangat mengkhawatirkan terjadi...  Dini hari pukul 1 pagi, Bunda sudah mulai merasakan sakitnya kontraksi, darah sudah keluar menandakan harus segera ada tindakan menuju fase persalinan.  Siapa sangka ternyata tekanan darah Bunda sangat tinggi, mencapai 160/130.  Menambah resiko berbahaya untuk melahirkan secara normal.  Rumah sakit bersalin yang didatangi pun 'angkat tangan', tidak berani mengambil resiko.  Dengan ambulans meraung-raung, Bunda segera diarahkan ke rumah sakit yang lainnya.  Namun Tuhan menghendaki lain, fase pembukaan sudah lengkap dan Bunda tetap melahirkan secara normal.  Dia yang sangat kecil keluar dari rahim Bunda, harus segera memperoleh perawatan khusus karena berat badan yang sangat kurang.  Kasarnya, bayi kurang gizi... Harus tidur beberapa hari dalam hangatnya inkubator, sampai badan mungilnya siap menerima udara suhu kamar yang dingin dibandingkan ketika di dalam rahim Bunda.  Tidak terduga akan terjadi, sebentar kemudian, Bunda mengalami kejang-kejang hebat... darah keluar dari mulutnya... tak sadarkan diri... sampai kira-kira 3 jam lamanya.   
Dalam proses pemindahan ke ruang ICU, di sudut yang lain di luar ruangan, sang Nenek menangis pilu melihat kondisi memprihatikan anak dan cucunya.  Tidak bisa berkata-kata lagi.  Luluh lantak hatinya tak terperi, ketakutan dan kekhawatiran melanda hebat.  Hanya tinggal doa yang tersisa....  Aku pun menitikkan air mata menjadi saksi dalam peristiwa ini.  Sosok yang keras hati, beraga 'lumayan' besar dan berisi itu  terbaring tak berdaya.  Dengan mengenakan pakaian putih-putih khusus pasien, rambut yang terurai berantakan, dan harus bernafas dengan bantuan masker oksigen, serta selang infus yang menghiasi tangan kanan dan kirinya.  Oh, Tuhan.... aku tidak sampai hati.... tidak tega dengan ini semua....  Mohon uluran tangan-Mu, pulihkan kehidupan Bunda dan dia.  Kuatkan dan tabahkan hati kami sekeluarga menghadapi terpaan ujian sekaligus karunia indah ini.... Selamatkanlah Tuhan..!  Selamatkanlah mereka..!

Williana Clemency Livanya

Hanya nama yang sungguh indah yang dapat ku persembahkan untuknya.  Nama yang sarat dengan makna, nama yang akan disandang seumur hidup si kecil.  Sesuai dengan harinya, hari peringatan Santo William, maka tercetuslah "Williana"... selain inginku nama Katholik yang melekat, menunjukkan identitas diri sebagai insan Nasrani.  "Clemency" berarti pengampunan... "Liv", dalam bahasa Skandinavia, berarti kehidupan... dan "Anya" adalah penggabungan dari nama kedua orang tua yang melahirkannya.  Jadi, mohon pengampunan untuk kehidupan kedua insan (orang tuanya) sehingga lahirlah si kecil tak berdosa ini.  Sambil berdoa memohon petunjuk Tuhan untuk menyusun nama ini, semoga nama ini menjadi peringatan dan titik balik kehidupan kedua orang tua si kecil menjadi lebih baik ke depannya.

Satu Bulan

Satu bulan sudah berlalu sejak dia pertama kali menghirup nafas di dunia yang fana ini.  Satu bulan sudah berlalu masa-masa mencemaskan itu...  Panjatan syukur tiada henti kepada-Mu atas kehidupan 'kedua' Bunda dan kehidupan untuknya.  Doaku selanjutnya, semoga dia menjadi pribadi yang kuat, yang baik dan berprinsip...  Seorang Kristiani yang utuh, dengan jasmani dan rohani yang sehat.  Sehingga dapat menjadi motivasi Bunda tercinta untuk selalu instropeksi diri, memperbaharui diri dan mau bangkit serta hidup bersama Kristus.  Semoga Tuhan memberikan kehidupan yang lebih baik, indah dan masa depan yang terjamin kepada si kecil Nana dan Ibundanya.  Ya, semoga kelak.....

Tidak ada komentar: