Senin, 07 Juni 2010

WE ALWAYS LOVE YOU.......



"Bu, kenapa menangis....?  Ada apa?  Ngomong dong, aku ga mau berprasangka buruk..."

"Hal yang Ibu khawatirkan terjadi...  Kalau sudah terjadi begini, Ibu bisa apa.  Cuma pasrah..."


Ya Tuhanku, apa yang Kau rencanakan terhadap hidupnya. Kenapa harus seperti ini jalannya? Inikah titik balik kehidupannya, yang akan membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik. Beginikah caraMu meruntuhkan dinding egonya, sampai harus 'seperti' menghukum kedua orang tua kami? Apa yang harus kami lakukan kemudian... Tuhan, ingin rasanya waktu berbalik kembali, masa kami kanak-kanak... Hanya keceriaan, canda tawa, walaupun bapak dan ibu marah atau kesal, namun pasti itu hanya sesaat karena kenakalan kami sebagai anak kecil. Seperti tersambar petir mengetahui kenyataan ini, ingin sekali menyangkal semua kebenaran ini. Tak kuasa menahan perihnya hati jatuhlah air mata ini. Semua berkecamuk dalam hati, sedih, marah, khawatir, takut, dan juga perasaan sayang, tidak tega, menyesal.... semua. Siapa yang bisa disalahkan dalam situasi seperti ini...? Akan diberi label apa untuknya... Pelaku kah? Korban kah? Tidak adil rasanya hidup ini...

Ada satu kata dalam hatiku, TAKJUB... untuk dirinya. Sungguh kuat menghadapi getirnya permasalahan yang sedang dihadapi, pintarnya menyimpan semua rahasia ini dalam hati, tanpa keluar sepatah kata pun, tanpa mengeluh sedikit pun. Berat beban masalah yang dipikulnya, esok hari yang entah seperti apa di depan matanya, apakah tidak terbesit sedikit pun olehnya? Tidak tahukah dia betapa khawatir dan takutnya aku kalau kita bertukar posisi..... Stress berat, itu pasti apabila aku adalah dia. Atau mungkin juga karena dia sangat amat tidak peduli dengan apa yang terjadi padanya...??  Ya, memang Tuhan menganugerahkannya sosok yang kuat dan pribadi yang keras, jauh dibandingkan aku sebagai kakaknya. Seperti tidak membutuhkan orang lain saja dia berani menembus belantara kejamnya dunia sendiri, menikmati dunianya sendiri, sampai akhirnya menanggung akibat perbuatannya sendiri. Tidak ingatkah dia dengan kedua orang tua yang melahirkan dan membesarkannya, yang pasti selalu membuka tangan dan hati untuknya..? Tidak ingatkah dia akan saudaranya, kakak dan adiknya, yang pasti akan membantu menopangnya apabila dia terjatuh..? Tidak terpikirkah dia dengan cemooh orang yang mungkin datang untuknya, untuk kedua orang tuanya, untuk saudaranya di kemudian hari..? Siapkah dia dengan semua itu... Hanya Tuhan yang tahu, dan dirinya tentu.

Tuhan, bimbing kami melalui semua ini. Semua adalah rencanaMu terhadap hidup kami. Apa daya kami tanpa sentuhan dan uluran tanganMu...?



 Look at your picture, dear...

Daddy said,
that he will always take care of you,
like Father in Heaven take care His child.





Yes, I had that feeling before....
but I don't wanna believe it,
because we love you, Darling...
We always do.

Tidak ada komentar: